ExposSumbar, PADANG - Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata ( Disbudpar) terkait permasalahan bangkai kapal nelayan yang berada di kawasan sungai Batang Arau Muaro Padang, ia menyampaikan sebelumnya pemko sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan pihak terkait yakni Pelindo, Balai Sungai Wilayah V, Dinas Kelautan dirumah dinas Walikota Padang.

Dalam pertemuan tersebut memang pihak Sungai Wilayah V akan melakukan pengerukan sungai dan hal itu sudah dilakukan  namun hanya baru terealisasi di kawasan Seberang padang dan Palinggam, sementara untuk muara padang akan menyusul nantinya.

"Namun untuk permasalahan bangkai kapal adalah tugas dan haknya Pelindo yang akan melakukan, namun sampai sekarang memang belum dilaksanakan. Sementara untuk izin kapal nelayan itu wewenang Dinas Kelautan, " katanya.

Medi Iswandi sendiri mengaku, sebenarnya sejak dari jauh- jauh hari ia berkeinginan agar bangkai kapal yang ada di kawasan sungai Batang Arau Muaro Padang sudah di angkat semua atau di habisi semuanya, karena memang disana adalah Kawasan Wisata Terpadu.

Lebihlanjut katanya, kalau pihak Pelindo meminta bantuan, memberikan izin pada Pemko untuk melakukan pengangkatan bangkai kapal, tentu pemko akan anggarkan untuk pelaksanaan itu. Intinya saat ini adalah kebijakan dari pihak Pelindo, " ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Padang,
Zalbadri mengatakan, memang sebelumnya ada sebanyak 15 kapal nelayan yang akan diangkat di sungai Batang Arau Muaro Padang namun itu adalah kewenangan Pelindo.

Pihak kita memang sudah mensosialisasikan pada pemilik kapal nelayan agar tidak lagi membiarkan kapal mereka menjadi bangkai di kawasan Muaro Padang. Rencanya semua kapal nelayan akan dipindahkan ke Muara Anai , " ungkap Zalbadri.(BI).

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top