ExposSumbar, PADANG - Beragam cara penipuan yang dilakukan saat ini. Terutama melalui perangkat komunikasi telepon seluler. Tak pelak, cukup banyak jatuh korban. 

Melihat maraknya penipuan melalui media sosial (medsos), seperti Facebook, BBM, maupun aplikasi lainnya, Pemerintah Kota Padang mengimbau seluruh warganya untuk berhati-hati dan waspada. Warga diharapkan tidak mudah percaya dengan rayuan permintaan uang dan sebagainya. 

"Kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada terhadap penipuan melalui Informasi Tekhnologi (IT), seperti penipuan melalui Facebook atau media sosial lainnya yang cukup marak akhir-akhir ini," imbau Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Padang, Didi Ariyadi saat diwawancarai, Selasa (25/4). 

Saat ini memang telah banyak jatuh korban penipuan lewat media sosial. Hacker meretas akun pribadi seseorang dan meminta sejumlah uang kepada seluruh teman pemilik akun tersebut. Mereka yang percaya, langsung mengirimkan uang ke nomor rekening yang diberikan. Sedangkan pemilik akun sebenarnya tidak mengetahui bahwa akun pribadinya telah diretas dan dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggungjawab. 

"Jangan mudah percaya kepada seseorang yang tiba-tiba meminta dikirimi uang, walaupun akun itu atas nama orang yang kita kenal. Karena bisa saja akun tersebut sudah dibajak oleh orang lain yang tidak dikenal. Pastikan bahwa kita mendapatkan informasi dari orang yang kita kenal, dan informasi yang disampaikan sudah terbukti kebenarannya," kata Didi. 

Didi pun mengajak seluruh warga untuk cerdas dalam menggunakan media sosial. Kehadiran media sosial di tengah masyarakat dewasa ini diharapkan memiliki nilai positif bagi masyarakat. 

"Seperti kemudahan dan kecepatan dalam mengakses informasi dan pengetahuan yang berguna," tukas Didi. 

Akhir-akhir ini cukup banyak yang mengakui bahwa akun pribadi media sosialnya telah dibajak oleh oknum tak bertanggungjawab. Seperti yang dialami Gina. Akun pengguna media sosial Facebook ini pernah dimanfaatkan oleh hacker. Akun pribadinya dijebol dan digunakan hacker untuk meminta uang. 

"Beruntung saya cepat diberitahu teman kalau akun saya sudah dibajak. Saat itu juga teman menyebarluaskan informasi bahwa akun saya telah dibajak dan mengabaikan setiap pesan yang dikirimkan melalui akun saya tersebut," ujar wanita asal Siteba ini. 

Sementara Tedi mengakui bahwa dirinya hampir menjadi korban penipuan lewat media sosial. Saat itu dirinya menerima pesan percakapan melalui akun temannya. Beruntung Tedi tidak langsung percaya. Dirinya segera menelpon temannya itu. 

"Teman saya itu pun mengaku tak pernah meminta dikirimkan uang. Saat itu juga teman saya itu menutup akun pribadinya," ungkapnya. (Hms)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top