EksposSumbar, PADANG - Wakil Walikota Padang Ir. H. Emzalmi, M.Si buka kerja sama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan University kebangsaan Malaysia serta Securities Commision Malaysia, Rabu, (18/10).

Diawali ucapan Bismillah, dalam sambutanya Wakil Walikota Padang Ir. H Emzalmi, M.Si. Mengatakan memulai karier sebagai pegawai negeri Sipil (PNS) Dinas Pekerjaan Umum Lubuk Sikaping, Pasaman. Tahun 1976, ia ditarik ke Kota Padang pada bidang Cipta Karya Dinas PU Padang. Berkat ketekunannya, ia mendapat tugas belajar ke Lembaga Politeknik PU Institut Teknologi Bandung pada jurusan planologi.

Seusai lulus sebagai sarjana muda ia dipercaya sebagai pelaksana Kampung Improvment Project (KIP) dari tahun 1980 hingga 1985. Karena dinilai sukses ia dipromosikan menjadi Kepala Dinas Tata Kota Solok (1985-1991), Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bukittinggi (1991-1994), dan Kepala Dinas Tata Kota Padang (1994-1998). Setelah bertahun-tahun sebagai diangkat sebagai kepala dinas, ia diangkat sebagai Asisten II Sekda Kota Padang (1998-2001). Setelah itu, ia ditempatkan pada posisi Kepala Bappeda Kota Padang (2001-2009) dan akhirnya mengakhiri karier birokrat sebagai Staf Ahli Wali Kota Padang merangkap Sektetaris Daerah Kota Padang (2009-2012), Ujar Wawako.

Wawako menyampaikan 10 Mendidik untuk mempunyai target :
1. Menjadi pengusaha selalu diawali dengan sebuah visi.
2. Mendidik untuk melihat peluang.
3. Mengajarkan berjualan.
4. Mendidik bagaimana mengelola keuangan.
5. Mengajarkan kreativitas dalam promosi.
6. Mengajarkan tentang kegagalan.
7. Melatih berkomunikasi yang efektif.
8. Melatih kemandirian untuk menghasilkan kepercayaan diri.
9. Melatih jiwa kepemimpinan.
10. Mengajarkan untuk memberi.

Wawako menyampaikan telah menjadi sunnatullah datang generasi baru yang meneruskan perjuangan generasi terdahulu. Para pemuda, sejak dulu selalu memendam asa dan cita-cita untuk memperbaiki kondisi bangsa. Di dalam Al-Qur’an misalnya, kita mengenal para pemuda bertauhid yang disebut Ashabul Kahfi.

Di dalam sejarah Islam pun kita mengenal pemuda-pemudi pembela agama dari kalangan para sahabat yang mulia seperti Ali bin Abi Thalib, Usamah bin Zaid, dan Ibnu Abbas yang tersohor keahliannya dalam hal tafsir Al-Qur’an.

Di dalam hadits pun kita membaca salah satu golongan yang diberi naungan oleh Allah pada hari kiamat; seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan beribadah kepada Rabbnya. Pemuda yang tidak silau oleh gemerlapnya dunia. Pemuda yang memancangkan cita-cita setinggi bintang di langit dan berjuang keras menggapai surga.

Namun, realita tidak seindah yang dikira. Banyak pemuda yang justru hanyut dalam arus kerusakan dan penyimpangan. Bukan hanya masalah narkotika, tawuran, atau pergaulan bebas. Lebih daripada itu, kerusakan yang menimpa para pemuda juga telah menyerang aspek-aspek fundamental dalam agama. Munculnya para pengusung pemikiran liberal, merebaknya gerakan-gerakan yang mencuci otak anak muda dengan limbah kesesatan.

Oleh sebab itulah, perlu kesadaran dari semua pihak untuk ikut menjaga tunas-tunas bangsa ini agar tumbuh di atas jalan yang lurus, jalan yang diridhai Allah Ta’ala, Ujar Wawako.

- Rektor Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang dalam hal ini di wakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan kerja sama Bapak. Dr. Ikhwan, M. Ag.

- Kepala Biro Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan kerja sama Bapak Drs. H. Salam K Memed, MM.

- Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Bapak Ahmad Wira, M.Ag.

- Nara Sumber  Seminar Internasional Prof. Madya, Dr. Mohammad Sabri Haroen dan Mohammad Fadli Md. (Red/Dedi Prima)
 
Top