EksposSumbar, PADANG - Ketersediaan, keterjangkauan harga dan kelancaran distribusi produk pangan strategis senantiasa dijaga demi terkendalinya laju inflasi di Kota Padang. Menyikapi itu, Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Padang secara intens terus melakukan berbagai upaya.

Alhasil, untuk tahun kalender sampai bulan Oktober 2017 ini saja, laju inflasi berada di angka 0,91 persen. Sehingga membuat Kota Padang masih dalam angka toleran terhadap inflasi yang dapat memberikan keamanan bagi jalannya roda perkonomian masyarakat. Hal tersebut mengemuka dalam Rapat Koordinasi (Rakor) TPID Kota Padang semester II tahun 2017 di Ruang abu Bakar Ja’ar Balaikota, Senin (6/11/). Kegiatan ini dibuka Walikota Padang yang diwakili Asisten III Didi Ariadi.

Didi mengharapkan, dalam menjaga inflasi TPID harus senantiasa memantau mulai ketersediaan, keterjangkauan harga hingga kelancaran distribusi barang pangan strategis lainnya. Kemudian juga mengantisipasi kemungkinan penyebab inflasi lainnya yang akan terjadi.

“Untuk itu, kita perlu menyusun langkah-langkah sistematis dalam memetakan jumlah ketersediaan dan kebutuhan produk pangan di Kota Padang. Sebagaimana perlunya koordinasi serta kerja sama antar sesama anggota TPID Kota Padang maupun antar TPID se-Sumatera Barat. Sehingga inflasi tetap terkendali dengan baik pada angka yang tidak terlalu tinggi,” imbaunya.

Ia juga menyebutkan, dalam menjaga inflasi di Kota Padang, Pemko Padang melalui TPID juga telah melakukan langkah maju seperti melakukan kerjasama antar pemerintah daerah yang surplus produk pangan. Alhasil, Padang pun berhasil meraih penghargaan TPID terbaik antar kabupaten / kota di Sumatera yang diserahkan Presiden RI 4 Juli 2016 lalu.

“Alhamdulillah hasil ini juga menjadikan TPID Padang sebagai acuan dengan cukup banyaknya menerima studi banding TPID dari berbagai daerah di Indonesia,” bebernya.

Lebih lanjut Didi juga mengingatkan, terkait seiring menjelang pergantian tahun baru 2017 menuju 2018 diharapkan inflasi masih berada di angka yang ideal. Di samping itu tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya kenaikan harga secara mendadak terhadap komoditi tertentu diantaranta beras, cabe, bawang dan lainnya.

“Jadi hal ini perlu kita waspadai bersama. Karena biasanya para spekulan juga ada yang mengambil keuntungan saat menjelang tahun baru dan hari besar keagamaan. Kemudian saat ini juga sedang musim penghujan, yang juga dapat menimbulkan bencana dengan merusak infrastruktur pada jalur distribusi pangan strategis. Hal ini juga bisa mengganggu suplai dan ketersediaan pangan untuk Kota Padang yang hampir 70 persennya dipasok dari luar daerah,” katanya.

Sementara itu Kepala Bagian Perekonomian Kota Padang Edi Dharma mengatakan, selama semester pertama sampai berakhirnya semester kedua di 2017, Pemko Padang melalui TPID telah melakukan berbagai upaya dalam mengendalikan inflasi. Diantaranya melakukan survei dan inspeksi mendadak (sidak) terhadap isu beredarnya daging impor pada pasar-pasar tradisional di Padang.

“Untuk ini kita telah memberikan peringatan keras pada pedagang agar jangan sampai melakukannya,” ungkapnya.

Selanjutnya lagi tambah Edi, TPID juga melakukan operasi pasar dan pasar murah demi mengantisipasi kenaikan harga barang pangan secara mendadak di setiap pasar yang ada selama Ramadan dan lebaran. Untuk ini bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Sumbar, Pemprov Sumbar, Dinas Perdagangan serta Baznas Padang.

“Melalui Rakor TPID Padang semester kedua ini kita harapkan, di samping meningkatkan koordinasi sesama anggota TPID juga melakukan evaluasi bersama dan upaya-upaya untuk menjaga inflasi di Padang ke depan,” tandas Ketua Tim Teknis TPID Padang tersebut.

Dalam Rakor TPID semester kedua tahun 2017 tersebut juga menghadirkan beberapa narasumber. Diantaranya Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumbar Bimo Epiyanto yang mempresentasikan tentang sistem logistik daerah dan perkembangan inflasi di Padang. Selanjutnya Kabag Perekonomian Edi Dharma terkait evaluasi inflasi dan peran aktif TPID dalam pengendalian inflasi tahun 2017 serta dari perwakilan Bulog Divre Sumbar.

Kegiatan ini diikuti peserta yang terdiri dari Tim Ahli dan Tim Teknis TPID, perwakilan BI dan Bulog Sumbar, Badan Pusat Statistik (BPS) dan Polresta Padang, Camat se-Kota Padang dan unsur TPID kabupaten/kota se-Sumbar. (Hms)
 
Top