Ekspos Sumbar, (PADANG) - Untuk meningkatkan antisipasi terhadap terjadinya kebakaran, penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Hydrant harus dipahami dan dimengerti oleh semua orang. Terutama di pusat-pusat keramaian seperti sekolah, pasar, hotel, mall, kampus dan gedung perkantoran.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kebakaran Kota Padang, Hendrizal Azhar, saat jumpa pers di ruangan Media Center Balaikota Padang, Rabu (7/3).

Ia menjelaskan, pengetahuan tentang tahapan-tahapan penyelamatan saat berada disekitar titik api sangatlah penting. Termasuk penggunaan APAR dan Hydrant.

Saat ini, Dinas Pemadaman Kebakaran Kota Padang bekerjasama dengan instansi terkait melakukan sosialisasi kepada mayarakat agar lebih tanggap terhadap bahaya kebakaran. 
Dengan melibatkan relawan yang telah dilatih bagaimana cara menghadapi bahaya kebakaran.

Hendrizal menambahkan, saat ini Kota Padang telah memiliki 4 WMK (Wilayah Manajemen Kebakaran) dan 16 unit armada mobil pemadam kebakaran. Namun, WMK tersebut terbilang kurang mampu untuk menjangkau titik api yang berada cukup jauh. Dampaknya,  penangganan menjadi lama dan penekanan angka kerugian serta korban akibat kebakaran tidak bisa dimaksimalkan.

Selain itu, kurangnya SDM juga menjadi salah satu hal yang harus diantisipasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap penjangkauan titik api. 

“Seharusnya setiap kecamatan terdapat WMK, tapi sekarang belum terpenuhi," ujar Hendrizal. 

Sejak 5 tahun terakhir, sekitar 300 titik kebakaran telah melanda Kota Padang. Hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi Damkar sendiri untuk menekan angka kebakaran dan kerugian serta korban akibat kebakaran.

“Untuk sekarang kami terus melakukan upaya-upaya untuk menekan angka kebakaran serta dampak dari kebakaran itu sendiri," imbuhnya. (Hms)
 
Top