Ekspos Sumbar (Padang) - Tokoh masyarakat Koto Tangah yang juga pengaracara kondang, Ibrani mengajak anak nagari untuk bersatu dan kompak dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018. Ia pun mengajak anak nagari untuk memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

"Kita jangan mau mereka pecah belah. Dalam momentum tahun politik ini, banyak bujuk rayu untuk mengandu domba kita demi kepentingan politik mereka. Setelah mereka mendapatkan apa yang mereka mau mereka tidak peduli lagi dengan negeri ini," ujarnya pada acara silaturahmi masyarakat Ikur Koto dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1439 H, Selasa, 10 April 2018. 

Pada kesempatan itu juga hadir calon Wakil Walikota Padang nomor urut 1, Desri Ayunda, politisi Partai Golkar Mirkadri Miyar, ninik mamak, bundo kanduang, anak nagari, dan urang sumando.

Ibrani mengapresiasi Desri Ayunda. Menurutnya, rekam jejak Desri Ayunda menunjukan bahwa ia seorang putra terbaik Koto Tangah yang layak memimpin Kota Padang bersama Emzalmi sebagai calon Walikota. Bahkan, pasangan ini merupakan duet ideal, perpaduan birokrasi dengan profesional.  

"Pada kesempatan ini saya sampaikan kepada kita yang hadir pada malam ini, yang hadir bersama kita adalah seorang calon Wakil Walikota. Ia adalah putra terbaik Kota Padang yang barasal dari Nagari Koto Tangah," ungkapnya ketika memperkenalkan sosok Desri Ayunda kepada warga yang hadir.  

"Mari kita dukung bersamasama.  Jangan kita sebagai anak Nagari Koto Tangah terpecah belah, setelah Allah SWT mempersatukan kita. Mari kita satukan niat, kita persembahkan anak nagari kita untuk memimpin kota ini," sambungnya. 

Desri Ayunda sendiri menyampaikan terimakasih kepada warga, ninik mamak dan urang sumando yang telah mengundangnya untuk hadir pada acara silaturahmi tersebut. Menurutnya, pada Pilkada 2014 lalu, ia menang di daerah tersebut. 

"Saya berterimakasih kepada dunsanak ambo di siko yang telah memberikan dukungan pada Pilkada 2014. Tetapi ambo kalah telak di kampungnya Pak Emzalmi, yaitu di Kuranji dan Pauh. Kiranya masih kuat rasa bernagari anak Nagari Pauh dan Kuranji.  Saya menang di 7 kecamatan, dan Pak Em hanya menang di 4 kecamatan, tapi saya kalah suara dari Pak Em waktu itu," ujarnya. 

Namun, kata Desri lagi, pada Pilkada 2018 ini, ia maju bersama Emzalmi. Rasanya, kekuatan yang dulu mengalahkannya, sekarang menyatu dengannya. Sehingga, perjuangannya untuk mengabdi di Kota Padang terasa lebih mudah untuk diwujudkan. 

"Saya dan Pak Emzalmi bertekad untuk membangun daerah pinggiran kota, baik ekonomi maupun infrastrukturnya. Kondisi Kota Padang sekarang sudah sangat memperhatinkan. Angka kemiskinan mencapai 26 persen, terbesar berada di Koto Tangah dan Kuranji," ungkapnya.

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, jelas Desri, merupakan keahliannya. Sebab, dirinya menguasai bidang ekonomi dan manajemen perekonomian. Sementara Emzalmi merupakan seorang ahli tata kota, karena pendidikannya arsitektur penataan perkotaan. 

"Kami membawa misi untuk menjadikan Kota Padang sebagai kota maju regilius dan mandani barbasis pendidikan, perdagangan, pariwisata dan industri. Dan kita prioritas pembangunan dearah-dearah di pinggiran kota, pembenahan objek wisata," tegasnya. (TMC)
 
Top