Ekspos Sumbar (Padang) - Sejumlah ibu-ibu di Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sumatera Barat mengundang calon Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018, Desri Ayunda untuk bersilaturahmi, Senin, 2 April 2018.

Silaturahmi ini diprakasai dan mengambil tempat di rumah Erdanita. Erdanita mengatakan, pihaknya sengaja mengundang Desri Ayunda untuk bersilaturahmi karena tertarik dengan tagline yang diusung pasangan ini, yaitu Emzalmi-Desri untuk semua. 

"Saya bersama sekitar 100 orang lebih ibu-ibu lainnya, tertarik dengan tagline pasangan ini. Jika benar, Pak Emzalmi dan Pak Desri Ayunda pemimpin untuk semua warga kota, dengan tegas kami nyatakan, kami mendukung pasangan ini. Kami siap memenangkan pasangan ini pada Pilkada 27 Juni 2018 mendatang," tegasnya. 

Pada kesempatan itu, Desri Ayunda yang didampingi oleh mantan Walikota Solok dan Bupati Solok, Syamsu Rahim serta beberapa orang politisi dari Partai Nasdem menegaskan, pasangan Emzalmi-Desri Ayunda yang sejak awal dipersiapkan bertarung di Pilkada Padang oleh ninik mamak dan anak nagari serta diusung oleh 7 partai politik besar di Kota Padang memang diperuntukan untuk semua warga kota, tanpa memandang suku, ras, golongan, dan agama. 

"Saya ditelepon oleh ibu Erdanita dua hari yang lalu. Bu Erdanita meminta saya hadir di sini dan mengatakan ada sejumlah ibu-ibu rumah tangga yang ingin menyampaikan dukungan untuk pasangan nomor urut 1. Kami terharu mendengarnya, dan kami tegaskan, pasangan ini memang dipersiapkan untuk semua lapisan warga kota," jelas lulusan bisnis UGM ini.

Desri Ayunda menyampaikan rasa terimkasih kepada ibu-ibu yang menyatakan dukungan untuk pasangan nomor urut 1. Menurutnya, jika pasangan Emzalmi-Desri terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Padang, maka akan menjalankan amanah sebagai pemimpin Kota Padang untuk semua lapisan warga kota. 

"Jika kami terpilih, tugas kami adalah mencapai kesejahteraan untuk warga kota. Namun kami tidak ingin banyak berjanji. Tapi, dari rekam jejak kami berdua, rasanya tidak sulit mewujudkannya. Apatah lagi, kami didukung partai besar yang memiliki jaringan yang kuat ke pemerintah pusat," ungkapnya. 

Soal penataan kota, kata Desri, calon Walikota Emzalmi sendiri merupakan seorang yang ahli dan paham tentang tata kota. Dan Emzalmi termasuk yang gigih selama ini, sejak memulai karir di ke-PU-an sampai menjabat Wakil Walikota Padang, untuk memperjuangkan penataan kota ini.

"Pak Em ahli tata kota, maka menjadi tugas beliau menata kota ini dan membenahi infrastrukturnya. Sementara saya berlatar belakang pendidikan ekonomi, maka saya bertekad untuk memenahi kesejahteraan masyarakat Kota Padang," ungkapnya. 

Semangat ibu-ibu yang hadir semakin terbakar saat Syamsu Rahim memberikan motivasi dan arahan. Syamsu Rahim mengatakan, dirinya pernah menjadi Walikota Solok dan Bupati Solok. Namun, melihat kondisi Kota Padang, ia merasa miris. 

Menurutnya, pembenahan infrastruktur di Kota Padang tidak sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat,  sehingga tingkat kemiskinan di Kota Padang berada pada angka 26 persen. Penyebabnya adalah karena kebijakan yang tidak berpihak kepada semua lapisan masyarakat, sehingga ketimpangan itu terlihat nyata. 

"Saya melihat Pantai Padang dan Pasar Raya memang sudah berubah,  tetapi jangan pemimpin sekarang mengiring opini seakan-akan keberhasilan hanya dilakukan oleh pemimpin sekarang. Saya ini mantan birokrat, sama dengan Pak Emzalmi.  Pembagunan pasar itu sudah dimulai dari zaman Pak Fauzi Bahar, demikian juga Pantai Padang. Perlu diingat, uang negara ini kita ajukan sekarang, tidak bisa 3 bulan lagi terealisasi,  bisa-bisa 3 tahun kedepan, demikian halnya penganggaran pembangunan Pasar Raya dan Pantai Padang, dilakukan pada masa Fauzi Bahar," ujarnya.    

Ia mengatakan, untuk menutupi kesenjangan sosial di tengah angka kemiskinan meroket di kota ini, ada pihak yang menggiring opini seakan-akan pembangunan telah berhasil. Masa menjadi pemimpin yang dikatakan sukses, tolak ukurnya Pantai Padang dan Pasar Raya. Ketahuilah, keberhasilan seorang pemimpin itu diukur dari keberhasilannya membenahi bidang fisik dan non fisik yang berujung pada peningkatan ekonomi masyarakat. 

"Cerdaslah memilih pemimpin. Saya mengajak warga Kota Padang untuk cerdas menetukan pilihan di Pilkada 27 Juni 2018. Emzalmi-Desri Ayunda adalah sosok yang tepat memimpin kota ini karena Emzalmi seorang birokrat dan ahli penataan perkotaan, sementara Desri Ayunda sosok profesional yang ahli dibidang ekonomi. Jangan pilih pemimpin yang hanya mementingkan kelompoknya saja, tapi pilihlah pemimpin yang bisa mengayomi seluruh masyarakat," tegasnya. (TMC)
 
Top