Payakumbuh - Kepala Bidang Kesehatan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Cabang Payakumbuh, Atmi Mesra menyebut, dari 1.484 warga Kota Payakumbuh yang kepesertaannya dinonaktifkan sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), sebanyak 442 diantaranya kepesertaannya sudah kembali diaktifkan.

"Yang dinonaktifkan berdasarkan SK Kemensos itu karena mereka tidak masuk lagi dalam Basis Data Terpadu (BDT). Kemudian ada penggantinya yang langsung aktif pada 1 Agustus 2019, jumlahnya 442 orang," kata Atmi, Rabu (28/8).

Pengaktifan sebanyak 442 JKN-KIS dari pembiayaan PBI itu, merupakan nama baru serta beberapa diantaranya berasal dari 1.484 warga yang sebelumnya sempat dikeluarkan melalui SK Kemensos tersebut.

"Kita memang selalu rutin melaksanakan verifikasi dan validasi kepersertaan BDT dua tahun sekali," terangnya.

Diakuinya, Dinsos Kota Payakumbuh termasuk salah satu daerah yang cukup aktif dalam melakukan validasi data BDT.

"Proses verifikasi dan validasi itu cukup tepat dilakukan dengan petugas Dinsos langsung turun ke lapangan," kata Atmi.

Atmi menerangkan, terkait masih adanya sekitar 1.000 warga Kota Payakumbuh yang kepesertaannya dinonaktifkan berdasarkan SK Kemensos, pihak BPJS Cabang Kota Payakumbuh merekomendasikan kepada Pemerintah Kota (Pemko) untuk melilhat kuota PBI dari Sumbar Sakato dan PBI dari APBD Payakumbuh murni.

Berdasarkan data yang tercatat di BPJS Cabang Payakumbuh, per-1 September 2019 ini terdapat sekitar 1.500 kepesertaan baru yang pembiayaannya berasal dari APBD Kota Payakumbuh murni.

"Kalau untuk Pemko Payakumbuh perhatian terhadap masyarkatnya cukup maksimal itu terbukti dengan raihan UHC (Universal Health Coverage)," pungkasnya.

Data Bulan Agustus 2019 lalu, Sebanyak 1.484 warga Kota Payakumbuh dinonaktifkan kepesertaannya dari PBI yang pendanaannya berasal dari APBN.

"SK tersebut mencatat bahwa secara nasional terdapat sekitar 5,2 juta kepesertaan PBI yang dinonaktifkan dan untuk Kota Payakumbuh terdapat 1.484 kepesertaan yang dinonaktifkan," terang Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Payakumbuh, Ance Alfiando. (Her)
 
Top