Ketua DPD Gerindra Prov. Sumbar Andre Rosiade


Oleh: Sophian Deri Chaniago

Andre bikin heboh sejak dapat mandat jadi Ketua Gerindra Sumbar. SK Prabowo Subianto awalnya seolah-olah dibawanya petantang-petenteng. Bahkan, dia bisa “menjelma” menjadi Satpol Pp, mengobrak-abrik lokasi maksiat yang selama ini terkesan tak tersentuh di Kota Padang. 

Dua minggulah kira-kira mandat Prabowo itu di tangannya. Terasa betul, kalau Gerindra adalah partai penguasa di Sumbar ini. Konon anggota dewannya dari tingkat dua ke pusat sampai 119 orang. Sebelumnya, terkesan hanya sebagai partai “pendukung” pemerintah di Pemprov Sumbar dan Kota Padang. Bahkan, ada yang sebut bulan madu Gerindra-PKS sudah berakhir. Mereka akan perang panjang. 

Yang dilakukan Andre sebagai ketua partai sebetulnya adalah hal yang sangat baru di ranah ini. Biasanya, ketua partai itu kalem— diam saja melihat fraksinya di dewan bagaleboh. Sibuk dengan masalah-masalah pribadi saja. Sekarang, seakan mereka satu suara, kawal pemerintah. Jewer. Kalau masih juga mbalelo, hajar. Interpelasi, hak angket, hak menyatakan pendapat, dan seterusnya. 

Akhirnya semua kita tahu, kenapa tongkat yang keukeuh dipegang Nasrul Abit (NA) dipindah ke tangan Andre Rosiade. Selama ini, tak terdengar gaungnya sebagai partai pemenang Pemilu. Seolah-olah, NA hanya pendamping setia Gubernur Irwan Prayitno (IP). Tanpa tindakan-tindakan yang tegas dan jelas. Bahkan, kantor Gerindra Sumbar saja seperti tak bergairah. Berada di lokasi strategis, tapi kegiatan tak ramai. Meski lapangan parkirnya selalu penuh. 

Bukan membenamkan NA dan mengangkat Andre, tapi itulah faktanya. Langkah-langkah yang diambil dengan wacana “tsunami” interpelasinya begitu tegas. Tanpa takut dengan cemoohan, cibiran, bahkan serbuan para buzzer di media sosial. Kini, seolah irama itu berbalik. Banyak yang memuja Andre yang berani turun ke jalan, mengingatkan Wali Kota Padang soal maksiat yang masih jadi momok menakutkan di ibu kota ini. Andre bahkan disebut layak jadi Gubernur saja. Tapi tentu tak semudah itu Ferguso. Kabarnya dia mau fokus jadi anggota parlemen lima tahun. 

Kian banyak dukungan untuk Andre lebih aktif dan masif menggerakkan Fraksi Gerindra. Kini, yang begitu terlihat bergerak ada di DPRD Sumbar, DPRD Padang, DPRD Bukittinggi dan DPRD Kabupaten solok. Konon, Gerindra menang di 11 Kabupaten dan Kota. Tentunya galangan interpelasi bisa digulirkan setiap saat. Hati-hati saja hai penguasa daerah. Tak bisa lagi semena-mena menggunakan power dengan kebijakan asal jad. Karena “raja interpelasi” sudah siap menjewer telinga mereka. 

Gubernur Sumbar IP yang sudah 9 tahun berkuasa dan nyaris tanpa kritik, juga kena batunya. Wara-wirinya ke luar negeri yang selama ini adem-ayem, tiba-tiba heboh sekali. Tak lagi bisa tertutup main band dan ngebut trabas. Mengumpulkan pantun sebanyak-banyaknya. Semua geleng-geleng tak paham, apa yang dikerjakannya selama 2019, terbang ke luar negeri sampai 12 kali. Jumlah yang fantastis itu benar-benar menohok rasa bagi warga plus enam dua (Indonesia). Apa begitu benar yang harus dilakukan kalau jadi Gubernur. Apa begitu berharapnya warga Sumbar dengan investasi asing itu. Antahlah. 

Tukik pandang ke Kota Padang, juga sama. Sebenarnya bukan karena sama partainya dengan IP. Tapi karena banyak juga yang harus dikritik. Pasar Raya yang diwacanakan dibangun dengan investor, kini jadi tema hangat. Banyak pedagang tak setuju - berbekal dari banyak pengalaman buruk selama ini. Andre tampil dengan solusi yang tegas dan jelas. Siap membantu pembangunan itu melalui dana APBN. Tentunya harus mengajak Gubernur dan Walikota Padang berperan. Bikin proposal, kawal bersama. 

Nah, entah apa yang merasuki Andre. Banyak yang juga menyindirnya di media sosial. Tapi tak sedikit juga yang mendukung. Berimbanglah. Kalau ada yang menyebut cara Andre mengelola partai ini terkesan keras dan membahayakan suara Gerindra, tentu mereka salah juga. Kenapa Gerindra dan Prabowo menang telak di Sumbar, ya karena ketegasan itu. Mungkin cocok juga apa yang ditulis seorang kawan, Andre nimbrung di razia karena yang maju di amar makruh (menegakkan keadilan) sudah banyak. Tapi yang mengambil jalan nahi mungkar (memerangi kemungkaran) amat sedikit. Kita tunggu sajalah, apa yang akan dilakukan Andre selanjutnya. Penasaran ambo. Gaspool Andre. (24 Desember 2019)
 
Top