Komisi II DPRD Kota Padang berdiskusi dengan GM PT. Pelindo II Teluk Bayur

Padang - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang bersama Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) kunjungan ke PT. Pelindo II Teluk Bayur, Senin 23 Desember 2019. Anggota Komisi II yang hadir, Yandri (Ketua), Bobi Rustam (Sekretaris), Edmon (Anggota), Surya Jufri (Anggota), Mailasa Waruwu (Anggota), Muzni Zein (Anggota), Miswar Jambak (Anggota), Irawati Meuraksa (Anggota).

Pada kunjungannya, Komisi II DPRD Kota Padang dan Direksi PDAM disambut General Menager (GM) PT. Pelindo II Teluk Bayur, Wardoyo bersama Bagian Humas Tiagus Muhammad Budi beserta Direksi PT. Pelindo II .

Ketua Komisi II DPRD Kota Padang, Yandri usai kunjungan mengatakan, kunjungan ke lapangan merupakan kelanjutan dari pembicaraan kita dengan Pelindo dan PDAM di dprd. Dimana PDAM ingin menyesuaikan tarif dari penjualan PT Pelindo kepada kapal.

"Kita ingin melihat dan mendengar langsung kesepakatan antara PDAM dan Pelindo terkait kenaiakan tarif air dan upaya kerjasama kedepannya. Bagaimana mengoptimalkan PDAM itu memang pemasok air di Pelindo, tidak ada yang lain, sehingga Pelindo pun punya kapasitas memasok air ke kapal kapal, nah itu kita coba memaksimalkan," ujar Politisi PAN itu.

Yandri menyebut, untuk pendapatan sendiri, penjualan volume air yang kita harapkan dari Pelindo. Walaupun tarif besar volume kecil, hasilnya tidak besar. Maka bila volume air besar, tentu hasilnya pun sangat besar.

"Jadi kita kelapangan itu melihat sampai dimana PDAM memasok air yang begitu optimal kedermaga, apakah sudah maksimal juga Pelindo menguasai air untuk memasukan kekapal," pungkasnya.

Sementara, General Menager (GM) Pelindo II Teluk Bayur Wardoyo menyambut baik kunjungan dari Komisi II DPRD Kota Padang. Dalam hal ini anggota dewan bisa memonitor kegiatan dipelabuhan, termasuk hal-hal yang perlu mendapat dukungan dari dprd.

"Kami terus terang merasa terbantu atas kehadiran dprd, semoga kedepan kerjasama bisa lebih baik lagi, khususnya untuk meningkatkan PAD Kota Padang," katanya.

Wardoyo menyebut, Pelindo II sudah bekerjasama dengan PDAM sejak 2006, yaitu dalam bentuk penjualan air. Bagaimanapun kita harus saling bersinergi di Kota Padang ini dengan PDAM mensuport suplai air, khusus air kapal dan untuk seputaran pelabuhan.

"Kemaren ada permintaan dari PDAM untuk kenaikan tarif air. Saat ini kami sedang berdiskusi dengan kantor pusat melaporkan rencana kenaikan tarif air ini," ujarnya.

Wardoyo menilai, kenaikan tarif ini sebetulnya bukan semata mata akan meningkatkan pendapatan. Saya sampaikan kepada Komisi II DPRD Kota Padang, sebetulnya volume airnya harus lebih besar lagi. Seperti POM Bensin, yang dijual itu bukan harganya, tapi sebetulnya volumenya.

Semakin banyak volumenya, maka akan semakin banyak pendapatan ada disini. Sebab inilah kita mendorong PDAM menjalankan bisnisnya dengan baik dan kami siap mensuport air bersih bagi para pelanggan kami yang ada dipelabuhan teluk bayur," pungkas Wardoyo.

Untuk peningkatan penjualan air sendiri, Bagian Humas PT. Pelindo II, Tiagus Muhammad Budi menambahkan, hingga saat ini, di Desember 2019 lebih kurang 27 ribu ton. Turun dari angka sebelumnya yaitu 33 ribu ton di 2018.

Nanti kami akan melakukan investigasi dimana terjadi penurunan, seperti ada penjualan air tidak melalui kami. Selain itu mungkin ada kebocoran pipa pasca gempa yang tidak terdeteksi, karena pipanya berada didalam tanah, siapa tahu ada yang patah dan air keluar. Nanti kita lakukan uji meteran, kalibrasi dan perbaikan pemeliharaan instalasi yang ada," tutup Budi. (Arman)
 
Top