Erizal Syaf saat Photo bersama dalam kegiatan Musrenbang Kecamatan Lubuk Begalung

Padang - Ada fenomena baru dalam pelaksanaan musrenbang di Kecamatan Lubuk Begalung. Terlihat minat dari RT, RW, Lurah, Ketua Dakwah Mesjid, Bundo Kanduang, Ketua PKK, Majelis Taklim, Unsur Organisasi Pemuda dan perwakilan Puskesmas.

"Kita dari LPM Lubuk Begalung sangat antusias dan respon melihat ini. Karena kebersamaan tadi, munculah keinginan dan kebutuhan, pada umumnya, mereka itu menyampaikan kebutuhan, bukan keinginan," kata Erizal Syaf usai menjadi moderator acara musrenbang dari perwakilan DPC LPM Kecamatan Lubuk Begalung, Rabu (19/2).

Ia menyampaikan, kebutuhan itu adalah segala prioritas, sebagai lpm, Erizal Syaf menganjurkan adanya pengawalan sampai ke tingkat kota. Kenapa?, karena ada dari salah satu audiens mengatakan, ada salah satu usulan, yang ditengah jalan tidak ketemu. 

"Untuk itu, perlu pengawalan sampai ke tingkat kota. Itu sisi pandangan dari LPM, sebagai lembaga organisasi tertinggi ditingkat kelurahan dengan notabene mitra pemerintah dalam hubungan pembangunan partisifatif dan kontrol sosial," ucap Erizal Syaf. 

Bendahara DPC LPM Kecamatan Lubuk Begalung ini juga menyebutkan, dari sisi lainnya, kita melihat, Camat dan seluruh Forkopimka sudah dapat mengakomodir masyarakatnya.

"Untuk itu, RT dan RW merupakan ujung tombak dari kemasyarakatan dalam menyalurkan aspirasi. Ini bagian kerjasama, sama-sama bekerja, untuk memajukan Kecamatan Lubuk Begalung dengan 15 kelurahan secara kebersamaan," ujar Erizal Syaf.

Dikesempatan itu, Tokoh Masyarakat Lubuk Begalung ini juga menanggapi permasalahan tawuran. Harus ada komitmen bersama. Tawuran adalah penyimpangan dalam perilaku tingkat kesosialan, pendidikan dan pergaulan yang terjadi.

Sebenarnya, anak-anak yang terlibat ugal-ugalan dan tawuran ini perlu perhatian, mungkin ada pemasalahan sosial dirumah tangganya dan juga perhatian dari orang tua mereka. Sehingga mereka berbuat di luar kontrol.

"Ini merupakan tugas kita bersama, bagaimana tawuran yang dilakukan oleh anak-anak dibawah umur setiap malam minggu dapat dihilangkan. Nah, fungsi ninik mamak, ketua RT, RW, Kepolisian, Danramil, Ormas dan juga bersama-sama masyarakat untuk mengatasi hal ini," kata Erizal Syaf. 

Melalui DPC LPM Kecamatan Lubuk Begalung, Ia mengusulkan, masing-masing dari kelurahan mengadakan rembuk bersama dengan warga. Yaitu dengan mendata seluruh anak anak yang drop out (putus sekolah) dan anak dari keluarga broken home, ada data basenya.

"Sehingga kita gampang mendeteksi anak-anak yang melakukan ugal-ugalan dan tawuran ini. Apabila nanti mereka mengarah untuk melakukan pencurian dengan kekerasan (Curas)," pungkas Erizal Syaf. (Arman)
 
Top