Suasana kegiatan Reses I 2020 Anggota DPRD Kota Padang Mukhlis

Padang - Reses I rehat masa sidang, Mukhlis Anggota DPRD Kota Padang dapil I (Koto Tangah) jemput aspirasi masyarakat di Mesjid Nurul Hidayah Kandi Teleng Kelurahan Aia Pacah, Senin (10/2). Sebelumnya Politisi Demokrat itu melakukan reses dikelurahan Koto Panjang Ikur Koto (KPIK) Rt 02, Rw 06 Gurun Laweh Koto Tangah, Minggu 9-2-2020. 

Dari kegiatan reses, Mukhlis menyebut, permintaan masyarakat sesuai dengan janji politiknya yang dulu, sekarang masyarakat tentu managihnya. Dari berbagai permintaan, tentu yang sudah diatur oleh regulasi kita tampung, tidak bisa kita akomodir.

"Contoh, modal usaha untuk orang orang tidak mampu, tentu mesti terdaftar di Baziz Daftar Terpadu (BDT)," kata Anggota Komisi IV ini. 

Mukhlis menyampaikan persoalan fisik, yaitu infrastuktur, dengan masih adanya jalan yang belum dibetonisasi. Juga untuk Masjid Nurul Hidayah Kandis Steleng yang akan dimasukan ke dana pokok-pokok pikiran (Pokir) 2020 anggota Dewan realisasi di 2021, sebesar 100 juta.

Permintaan dari kongsi kematian, majelis taklim, tentu dengan stuktur yang jelas dengan legalitas yang jelas pula, baru bisa kita bantu, karena itu adalah aturan dari pemerintah kota  
"Ini yang akan kita bantu dengan dana pokir kita, dari dana 2,5 miliar tentu itu yang akan kita bagi bagikan untuk kepentingan masyarakat," pungkas Mukhlis.

Sementara Lurah Aia Pacah, Martias mengucapkan terima kasih kepada Anggota DPRD Kota Padang, bapak Mukhlis yang sudah melaksanakan resesnya dikelurahan Aia Pacah. Khusus di Kandis Steleng halaman Masjid Nurul Hidayah, Rw 02 ini. Dalam reses banyak hal yang disampaikan masyarakat kita, sekalian bapak Dewan kita menyerap aspirasi masyarakat.

"Harapan kita, apa yang sudah disampaikan dan yang diminta masyarakat, ini dapat direalisasikan pak Dewan. Sehingga keberadaanya bisa dirasakan masyarakat," katanya.

Martias menyebutkan, masalah urgend dikelurahan Aia Pacah adalah jalan lingkung dan drainase, karena di aia pacah ini masih ada lokasi atau titik titik rawan banjir, seperti di palarik, perlu drainase timbal balik, dari simpang perdana sampai ke arah jembatan palarik. Termasuk pengerukan sungai yang berada di belakang Siti Rahma.

"Untuk kesejateraan sosial, masih banyak warga kelurahan Aia Pacah yang masih kurang mampu. Jatah atau kouta BDT bagi masyarakat miskin itu ada 700 warga, sementara warga yang mengaku masih miskin itu lebih dari 700," pungkasnya. (Arman)
 
Top