eXpos Sumbar - Aksi tawuran yang semakin meresahkan masyarakat mendorong Kecamatan Lubuk Kilangan (Luki) untuk mengambil langkah tegas dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Tawuran. Pembentukan Satgas ini disepakati dalam Rapat Koordinasi yang berlangsung di Aula Kantor Camat Luki pada Kamis (16/1).
Camat Lubuk Kilangan, Afriadi Masbiran, mengungkapkan bahwa pembentukan Satgas Anti Tawuran menjadi langkah penting untuk menanggulangi aksi tawuran dan balapan liar yang kian sering terjadi di wilayah tersebut. "Hari ini kita sepakat bersama untuk membentuk Satgas Anti Tawuran sebagai upaya menekan aksi tawuran dan balapan liar yang semakin meresahkan," ujarnya.
Rapat Koordinasi tersebut dihadiri oleh berbagai pihak terkait, antara lain Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Sosmedya; anggota DPRD Kota Padang dari Dapil Lubuk Kilangan, seperti Mizwar Jambak (Golkar), Alfi K One (Nasdem), dan Surya Jufri Bitel (Demokrat); Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Verry Mulyadi (Gerindra); serta perwakilan KAN Luki, MUI, Bundo Kanduang, tokoh masyarakat, Forum Nagari, serta sejumlah kepala sekolah di Kecamatan Luki.
Dalam pertemuan tersebut, lima poin utama disepakati untuk mengatasi tawuran dan balapan liar di wilayah Luki, antara lain:
1. Pembentukan Satgas Anti Tawuran di setiap kelurahan di Kecamatan Luki.
2. Camat, Kapolsek, dan Danramil, bersama Satgas Anti Tawuran, akan turun ke sekolah-sekolah sebagai inspektur upacara untuk memberikan edukasi kepada siswa.
3. Satgas Anti Tawuran akan menggelar patroli bersama yang melibatkan Satgas dari setiap kelurahan.
4. Satgas Anti Tawuran akan meminta dukungan anggota DPRD Kota Padang dan DPRD Provinsi Sumbar untuk memperjuangkan pembiayaan kegiatan ini melalui APBD Kota Padang.
5. Kerja sama dengan TNI/Polri akan dilakukan untuk membina pelaku tawuran di Kompi Tentara 133 atau SPN Padang Besi selama tiga hari.
Selain itu, dalam rapat tersebut juga diumumkan bahwa Nisfan Jumadil, seorang advokat dan tokoh masyarakat setempat, terpilih sebagai Ketua Satgas Anti Tawuran Kecamatan Luki. Nisfan, yang akrab disapa Aciak, dalam pidatonya menekankan pentingnya menjaga lingkungan bebas dari tawuran dan balapan liar.
Ia juga mengusulkan program edukasi agama, moral, dan nasionalisme untuk menyelamatkan masa depan generasi muda. Tak hanya itu, ia juga mengusulkan adanya pembinaan mental untuk para pelaku tawuran di Kompi Tentara 133 dan SPN Padang Besi.
Dengan terbentuknya Satgas ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih aman dan tertib, serta generasi muda yang lebih peduli terhadap nilai-nilai positif dan menghindari perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
(windi)