eXpos Sumbar – Rencana libur sekolah selama bulan Ramadan atau puasa 2025 masih belum dapat dipastikan. Meski demikian, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Abdul Muti memberikan bocoran bahwa draf kegiatan belajar mengajar selama bulan puasa sudah hampir rampung.
“Drafnya sudah selesai, tinggal menunggu tanda tangan tiga menteri, yaitu Menteri Pendidikan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agama,” kata Abdul Muti dalam wawancara setelah rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (15/1).
Menteri Abdul Muti menjelaskan bahwa meskipun belum ada keputusan resmi terkait libur sekolah, pihaknya telah menyiapkan konsep pembelajaran di bulan Ramadan yang melibatkan lima kementerian. Pembahasan tersebut, menurutnya, akan segera diselesaikan dalam waktu dekat.
“InsyaAllah dalam minggu depan sudah selesai, dan kami harap sebelum bulan Ramadan, surat edaran terkait kebijakan ini sudah diterbitkan,” ujar Abdul Muti.
Sementara itu, masyarakat menyambut wacana libur sekolah selama bulan puasa dengan beragam pendapat. Beberapa orang tua mendukung kebijakan ini, menganggapnya sebagai kesempatan bagi anak-anak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu di rumah.
"Kalau anak-anak tidak libur selama bulan puasa, mereka akan lebih mudah lelah dan kurang fokus belajar," ujar seorang ibu yang ditemui di Jakarta. "Namun, jika libur terlalu lama, mereka jadi malas dan cenderung hanya tidur saja, padahal bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain yang bermanfaat."
Namun, sebagian lainnya menganggap libur yang terlalu panjang justru merugikan anak-anak. "Jika anak-anak libur lama, mereka akan kehilangan banyak waktu belajar dan hanya akan merasa bosan," kata salah satu orang tua yang merasa khawatir dengan dampak libur panjang terhadap pembelajaran anak.
Sebagai informasi, kebijakan libur satu bulan penuh pada bulan Ramadan pernah diterapkan pada era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tahun 1999. Namun, kebijakan ini dihentikan pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri hingga Presiden Joko Widodo.
Kebijakan terkait libur sekolah ini tentunya masih menunggu keputusan akhir dari pemerintah. Apapun keputusan yang diambil, hal ini tentu akan mempengaruhi pola belajar anak-anak di Indonesia selama bulan puasa tahun ini.