Penasaran siapa saja gubernur terpilih dengan harta kekayaan terbesar di Pulau Sumatera? Yuk, simak informasi lengkapnya!
1. Abdul Wahid – Provinsi Riau
Abdul Wahid terpilih menjadi Gubernur Riau dengan perolehan suara 1.224.193. Berdasarkan laporan LHKPN, total kekayaan Abdul Wahid mencapai sekitar Rp6,3 miliar. Aset tersebut terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp2,3 miliar, kendaraan senilai Rp80 juta, dan kas senilai Rp21 juta. Namun, beliau juga memiliki hutang sekitar Rp1,5 miliar.
2. Alharis – Provinsi Jambi
Alharis yang terpilih sebagai Gubernur Jambi dengan 1.092.823 suara, memiliki total harta kekayaan sebesar Rp5,8 miliar. Mayoritas asetnya berupa tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp710 juta, dengan kas senilai Rp3,43 juta. Alharis juga tercatat memiliki hutang sekitar Rp210 juta.
3. Rahmad Mirzani – Provinsi Lampung
Rahmad Mirzani, yang berhasil terpilih sebagai Gubernur Lampung setelah memperoleh 3.300.681 suara, memiliki harta kekayaan yang tercatat mencapai Rp6,89 miliar. Aset terbesar Rahmad berupa tanah dan bangunan senilai Rp3,7 miliar, serta kendaraan senilai Rp2,2 miliar. Rahmad juga memiliki kas senilai Rp20 juta dan hutang sekitar Rp312 juta.
4. Mahyeldi – Provinsi Sumatera Barat
Mahyeldi terpilih kembali sebagai Gubernur Sumatera Barat dengan perolehan suara 1.757.612. Berdasarkan LHKPN, total harta kekayaan Mahyeldi mencapai Rp6,94 miliar, yang terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp4,4 miliar, kendaraan senilai Rp286 juta, dan kas senilai Rp2,34 miliar. Beliau juga tercatat memiliki hutang sekitar Rp550 juta.
5. Helmi Hassan – Provinsi Bengkulu
Helmi Hassan, Gubernur Bengkulu terpilih dengan 616.469 suara, memiliki total kekayaan sebesar Rp7,43 miliar. Harta yang dilaporkan termasuk tanah dan bangunan senilai Rp5,7 miliar, kendaraan senilai Rp140 juta, serta kas senilai Rp490 juta. Helmi Hassan juga tercatat memiliki hutang sekitar Rp14 juta.
6. Ansar Ahmad – Provinsi Kepulauan Riau
Ansar Ahmad, Gubernur Kepulauan Riau terpilih dengan perolehan suara 450.109, tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp8,72 miliar. Mayoritas kekayaan Ansar berasal dari tanah dan bangunan yang mencapai Rp8 miliar, dengan kendaraan senilai Rp200 juta dan kas sekitar Rp519 juta.
7. Muzakir Manaf – Provinsi Aceh
Muzakir Manaf, yang terpilih menjadi Gubernur Aceh dengan suara terbanyak yaitu 1.427.372, memiliki harta kekayaan yang mencatatkan angka fantastis sebesar Rp48,3 miliar. Mayoritas asetnya berupa tanah senilai Rp44 miliar yang tersebar di berbagai wilayah Aceh, serta kendaraan senilai Rp1,69 miliar.
8. Bobby Nasution – Provinsi Sumatera Utara
Bobby Nasution, yang terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara dengan 3.645.611 suara, memiliki total kekayaan sebesar Rp57,55 miliar. Aset terbesar Bobby adalah tanah dan bangunan senilai Rp40 miliar, serta kendaraan senilai Rp300 juta. Bobby juga memiliki surat berharga senilai Rp10,5 miliar dan hutang sekitar Rp1,5 miliar.
9. Hidayat Arsani – Provinsi Bangka Belitung
Hidayat Arsani yang terpilih sebagai Gubernur Bangka Belitung dengan 457.765 suara, memiliki kekayaan yang mencapai Rp65,47 miliar. Aset terbesar Hidayat berupa tanah dan bangunan yang mencapai Rp66,5 miliar, dengan kendaraan senilai Rp1,36 miliar dan kas sebesar Rp4,37 miliar. Hidayat juga tercatat memiliki hutang sekitar Rp52,58 miliar.
10. Herman Deru – Provinsi Sumatera Selatan
Herman Deru, Gubernur Sumatera Selatan yang terpilih dengan 2.220.437 suara, menjadi gubernur dengan kekayaan terbesar di Pulau Sumatera. Berdasarkan LHKPN, kekayaan Herman mencapai Rp413,2 miliar, yang sebagian besar berasal dari tanah dan bangunan senilai Rp132,5 miliar. Selain itu, beliau juga memiliki kendaraan senilai Rp1,17 miliar dan kas senilai Rp157 juta.
Itulah daftar harta kekayaan dari 10 gubernur terpilih di Pulau Sumatera berdasarkan laporan LHKPN. Menarik untuk dicatat bahwa meskipun banyak dari mereka memiliki kekayaan yang signifikan, laporan ini menunjukkan adanya transparansi dalam pengelolaan harta yang dimiliki oleh para pejabat negara. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap integritas mereka dalam memimpin provinsi masing-masing.
(windi)