eXpos Sumbar – Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat, mencatatkan penurunan populasi ternak sapi pada tahun 2024. Jumlah sapi yang tercatat di daerah ini mencapai 2.608 ekor, turun 171 ekor dibandingkan dengan populasi tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 2.779 ekor.
Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota
Pariaman, Marini Jamal, mengungkapkan bahwa penurunan populasi sapi tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kondisi ekonomi yang
memengaruhi keputusan peternak.
"Penurunan ini terjadi karena banyak peternak yang memutuskan untuk
menjual ternaknya, selain itu kekhawatiran terkait penyakit mulut dan kuku yang
sempat melanda juga menjadi pertimbangan," ungkap Marini, dalam keterangan
yang diterima pada Senin (3/2).
Terkait penurunan ini, Pemerintah Kota Pariaman berencana untuk meningkatkan
populasi sapi pada tahun 2025 mendatang. Beberapa langkah strategis tengah
disiapkan, seperti program inseminasi buatan dan sosialisasi kepada peternak
agar mereka lebih aktif mengembangkan usaha peternakan.
"Pemerintah akan memberikan pendampingan kepada peternak agar mereka
bisa mengembangkan usaha peternakan mereka secara optimal. Kami juga
menyediakan bantuan permodalan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk
mendukung peternak pemula," tambah Marini. Namun, ia mengingatkan bahwa
pelaksanaan teknis bantuan tersebut lebih dikuasai oleh pihak bank.
Pemkot Pariaman juga memiliki sejumlah penyuluh peternakan serta tenaga
medis dan paramedik veteriner yang siap mendampingi peternak dalam menjaga
kesehatan ternak mereka serta membantu dalam pengembangan usaha peternakan
secara berkelanjutan.
"Selain dapat meningkatkan perekonomian keluarga, peternakan sapi juga
berperan penting dalam ketahanan pangan daerah. Kami akan terus meyakinkan
warga untuk melanjutkan usaha peternakan ini," jelas Marini.
Mengenai distribusi populasi sapi, data dari Dinas Pertanian Pangan dan
Perikanan menunjukkan bahwa Kecamatan Pariaman Selatan memiliki populasi sapi
terbanyak, yakni 989 ekor, diikuti oleh Kecamatan Pariaman Utara yang tercatat
919 ekor. Sementara itu, Kecamatan Pariaman Timur dan Pariaman Tengah
masing-masing memiliki populasi sapi sebanyak 406 ekor dan 296 ekor.
Meskipun terjadi penurunan populasi sapi, angka pemotongan ternak sapi
justru mengalami peningkatan pada tahun 2024. Jumlah sapi yang dipotong
meningkat sebanyak 188 ekor, dari 2.068 ekor pada 2023 menjadi 2.256 ekor pada
2024.
"Pemotongan sapi banyak terjadi saat peringatan hari besar keagamaan,
seperti bulan suci Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Namun, sebagian besar
sapi yang dipotong pada saat-saat tersebut bukan berasal dari Pariaman,
melainkan dari luar daerah," kata Marini.
Meskipun ada kenaikan jumlah pemotongan sapi, Marini memastikan bahwa angka
pemotongan di rumah potong hewan dan tempat pemotongan sapi di Pariaman pada
tahun 2024 tetap stabil, dengan angka yang sama seperti tahun 2023.