ExposSumbar,PADANG -- Dinas Pasar Kota Padang terus melakukan pembenahan terhadap kawasan Pasar Raya Padang demi menjadikan pusat perdagangan utama di kota tercinta ini. Dan jadikan lingkungan pasar senantiasa kondusif dan representatif serta menyenangkan bagi para pengunjung.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pasar Kota Padang Endrizal, Kamis (22/12) dalam sosialisasi Penataan Pasar di Kota Padang kepada puluhan pelajar dan mahasiswa yang mengikuti pelatihan Jurnalistik Forum Wartawan Parlemen (FWP) Kota Padang. Pelatihan jurnalistik itu sendiri dilaksanakan FWP selama dua hari sejak Rabu (21/12) hingga Kamis (22/12) di d'Dhave Hotel Padang.

Endrizal mengatakan, Dinas Pasar Kota Padang akan menata dan membenahi secara keseluruhan kondisi di Pasar Raya Padang. Mulai dari kesemrawutan, kemacetan, pungutan liar, salon di Padang Theater yang disalahgunakan sebagai tempat esek-esek dan lain sebagainya.

"Pembenahan Pasar Raya Padang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, kami akan terus melanjutkan penataan pasar. Kami akan lakukan penataan dengan pola persuasif berkelanjutan,” katanya.

Dengan pola persuasif berkelanjutan yang diterapkannya dalam menghadapi permasalahan yang kompleks di Pasar Raya Padang, secara bertahap sudah mulai terlihat perkembangan dari penataan pedagang saat ini. Pola persuasif dilaksanakan melalui pendekatan secara langsung pada para pedagang, orang bagaknya serta semua yang berkaitan dengan Pasar Raya.

“Kami selalu melakukan pertemuan langsung dengan pedagang, baik di lapangan maupun di kantor Dinas Pasar,” jelasnya.

Pertemuan-pertemuan tersebut, katanya, dilakukan untuk menerima aspirasi pedagang sekaligus mencari solusi terbaik. “Kami selalu terbuka dengan pedagang. Dalam mengambil keputusan, kami tidak ingin merugikan pedagang dan semua pihak,” katanya.

Kemudian terkait kemacetan di beberapa titik yang disebabkan angkot ngetem sembarangan, seperti di depan Masjid Muhammadiyah dan depan simpang Sandang Pangan, pihaknya sudah menyerahkan pada pihak Dishub agar bisa melakukan pengawasan dan penertiban pada angkot-angkot tersebut.

“Kondisi kemacetan terjadi karena sampai saat ini pangkalan angkot itu masih belum bisa menampung seluruh trayek angkot. Ini merupakan tugas dari Dishubkominfo Padang dan semuanya dikembalikan ke dinas terkait,” ujarnya.

Selain itu, terkait PKL terutama di seputaran Air Mancur, Dinas Pasar juga sudah mencarikan solusi dengan membangun Kapal Kuliner. "Jadi, dalam hal ini kita carikan solusinya dulu. Seperti tampaklah peluang adanya lokasi strategis di jalan Hiligoo antara Mesjid Raya Muhammadiyah dengan Toko Bata. Kita membuat kapal kuliner dengan panjang 16 meter dan lebar sebesar 10,5 meter, untuk memindahkan sebanyak 58 PKL yang sebelumnya berjualan di sekitaran Bundaran Air Mancur tersebut," ungkapnya.

Dibuatkannya kapal kuliner, yakin akan memberikan daya tarik sehingga calon pembeli menjadi penasaran dan berkeinginan untuk berbelanja, makan dan minum di sekitar di lokasi tersebut. Alhamdulillah telah ada beberapa BUMD,CSR yang membantu serta Baznas Kota Padang.

Kemudian untuk jalur lalu lintas di kawasan tersebut agar tetap lancar, pihaknya akan berkoordinasi terkait pemilahan untuk jalur mobil angkutan umum yang melintasi jalur tersebut. Antara lain angkutan umum arah ke Air Tawar atau ke Lubuk Buaya nantinya akan melalui jalur jalan Bundo Kanduang, sedangkan angkutan arah ke Teluk Bayur atau arah yang sama melalui Jalan Hiligoo.

"Jadi sistemlah yang mengatur untuk jalur lalu lintas tersebut. Untuk lebih jelasnya hal ini, kita akan mensosialisasikan lebih detail nantinya. Kita berharap, adanya kapal kuliner di tengah pasar ini, secara bertahap dapat menambah keindahan pasar yang bernuansa wisata. Apalagi sentral kuliner yang disajikan di sana, juga menjadi pemanis untuk menghidupkan suasana pasar raya di malam harinya,” sebut Endrizal.(baim/FWP)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top