ExposSumbar, PADANG - Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo gemar berolahraga. Terutama bersepeda. Selain menyehatkan, walikota dapat langsung melihat kondisi kota.

Tidak saja bersepeda di pagi hari. Akan tetapi juga di saat sore. Kala waktu senggang dan tidak ada kegiatan dinas.

Seperti yang dilakukan walikota pada Selasa (11/4). Bersama putri bungsunya Ahda Syakira dan ajudan Wedon, walikota menyusuri jalanan di Kota Padang dengan sepeda.

Sekira pukul 16.30 Wib, walikota sampai di rencana pembangunan masjid di Pantai Padang. Dari atas gundukan tanah tempat masjid akan dibangun, Mahyeldi melihat Pantai Padang dari ketinggian. Walikota nampak tersenyum, takjub.

Setelah itu walikota mengayuh sepedanya ke arah Gunung Padang. Melewati tanjakan tinggi, akhirnya Mahyeldi sampai di puncak Gunung Padang. Walikota pun singgah ke satu kedai kopi. Sambil rehat sejenak, Walikota bercengkerama dengan pengunjung kedai.

Tak lama di situ, Mahyeldi kemudian turun gunung. Sepeda diarahkannya ke Pantai Cimpago. Di ujung Pantai Cimpago, di lokasi parkir dekat jembatan, sepeda ditambatkannya.

Kawasan pedestrian terlihat ramai pengunjung pada sore itu. Beberapa anak bermain sepatu roda. Di sepanjang pedestrian, sejumlah pedagang menggelar dagangannya.

Hal ini sempat dikeluhkan walikota. Kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Medi Iswandi serta Camat Padang Barat Arfian keluhannya itu disampaikan.

"Kalau bisa pedagang ini ditempatkan di satu tempat seperti di Lapau Panjang Cimpago (LPC)," ungkap Walikota.

Walikota di kawasan Pantai Cimpago juga sempat melihat lampu yang belum terpasang di sepanjang pedestrian. Pemasangan lampu tersebut diserahkan kepada perusahaan yang telah ditunjuk.

Sementara dari menara pemantau di lantai tiga LPC, suara operator terus sibuk menyampaikan informasi kepada pengunjung pantai. Wilman Muchtar yang merupakan Kabid di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata nampak sibuk mengarahkan pengunjung yang melanggar aturan.

Kendaraan yang parkir tidak pada tempatnya terus diingatkan melalui pengeras suara. Dengan kesadaran, pemilik kendaraan beranjak dari lokasi yang tidak dibenarkan untuk parkir.

Menjelang maghrib, Walikota mengarahkan sepedanya ke Rumah Dinasnya. Setiap warga yang dijumpai di jalan disalami satu persatu. Senyumnya masih terus mengembang, meski waktu sudah beranjak malam.(Hms)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top