Ekpsos Sumbar (Padang) - Calon Wakil Walikota nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018, Desri Ayunda bersilaturahmi dengan ratusan ibu-ibu relawan pemenangan Emzalmi-Desri di Kelurahan Batu Gadang Kecamatan Lubuak Kilangan, Kamis, 12 April 2018, bertempat di kediaman pribadi Desi Susanti.

Lantas, apa yang membuat ibu-ibu rumah tangga ini tertarik menjadi relawan? Padahal, mereka rata-rata awam dunia politik praktis? Apa yang mendorong mereka terjun menjadi relawan?  

Pengakuan Kamidar (48), ia tertarik menjadi relawan Emzalmi-Desri Ayunda karena menginginkan perubahan di Kota Padang, terutama di daerah Padang Pinggiran Kota yang selama ini tertinggal disegi pembangunan. Sebagai warga Batu Gadang, ia mengaku belum mendapat perhatian pemerintah.

"Di Kelurahan Batu Gadang ini belum ada perhatian dari pemerintah, baik itu bantuan yang selama ini hanya orang-orang  tertentu yang merasakannya, terutama yang dekat dengan kader partai tertentu. Kami masyarakat yang tidak tahu dengan politik ini hanya mendengar ada bantuan dari Baznas dan jaminan kesehatan gratis, tapi tidak pernah dapat. Padahal ekonomi kami lebih parah dari mereka yang mendapat bantuan." ungkapnya. 

Senada dengan itu, Misrawati juga mengaku tidak pernah terjun ke dunia politik. Malah dia termasuk orang yang awam soal politik. Namun kali ini, ia ingin terjun langsung menjadi relawan Emzalmi-Desri Ayunda karena sudah "muak" melihat kondisi yang ada.

Bahkan, ia akan "bersitungkin" jemput bola ke tengah-tengah masyarakat untuk mensosialisasikan pasangan calon "Duet Ideal" yang terbentuk atas dorongan ninik mamak dan anak nagari ini yang kemudian diusung oleh tujuh partai politik dan didukung tiga partai lainnya.

"Kali ini kami mau menjadi relawan pemenangan  Emzalmi-Desri Ayunda untuk mejemput suara di lingkungan kami, mengajak tetangga dan dunsanak untuk datang ke TPS pada tanggal 27 Juni 2018 untuk memilih pasangan nomor urut 1. Ini semua kami lakukan, karena kami di Batu Gadang ini ingin perubahan, ingin ada pembangunan di Padang Pinggiran Kota ini," cakapnya. 

Ditambah lagi, kata Misrawati, masyarakat Lubuk Kilangan memiliki tanggungjawab moral untuk memenangkan pasangan Emzalmi-Desri Ayunda. Pasalnya, Desri Ayunda sendiri adalah anak pisang rang Luki. Ayah Desri Ayunda merupakan orang Luki. 

Melihat kemauan keras ibu-ibu rumah tangga tersebut, Desri Ayunda merasa terharu. Ia menyampaikan rasa terimakasih kepada masyarakat yang telah "jatuh hati" ke pasangan calon Emzalmi-Desri Ayunda. Bahkan bersedia untuk menjadi relawan Emzalmi-Desri dengan harapan perubahan ke arah yang lebih baik bagi kota ini.

"Mari kita sosialisasi  ke tengah-tengah masyarakat, bagaimana masyarakat untuk datang ke TPS mengunakan hak pilihnya. Ibu ibu dekat dengan tetangga, saya rasa ibu-ibu sangat efektif mesosialisasi pasangan ini ke tengah-tengah masyarakat. Sampaikan kepada masyarakat, bahwa Emzalmi-Desri untuk semua lapisan masyarakat," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Menurutnya, pasangan Emzalmi-Desri Ayunda ingin menjadikan Padang sebagai kota yang maju, relegius, madani berbasis pendidikan, pariwisata, perdagangan dan industri, namun tak tercabut dari akar budayanya sebagai orang Minangkabau. Selain itu, Emzalmi-Desri Ayunda ingin menghidupkan industri kreatif agar kesejahteraan masyarakat meningkat.

"Saat ini, tingkat kemiskinan di Kota Padang bertengger pada angka 26 persen. Basis masyarakat miskin itu berada di daerah Padang Pinggiran Kota ini. Insya Allah, jika Emzalmi-Desri Ayunda menang, kita akan melakukan pemerataan pembangunan, baik itu infrastruktur maupun ekonomi," tegasnya. (TMC)
 
Top