Padang - Rehat masa sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, anggota dewan dari Partai Berkarya, Helmi Moesim jemput ...
Padang - Rehat masa sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, anggota dewan dari Partai Berkarya, Helmi Moesim jemput aspirasi masyarakat di daerah pemilihan kelurahan Parak Gadang Timur, Kecamatan Padang Timur, Minggu (27/10).
Hadir dalam acara reses tersebut, anggota DPRD Osman Ayub, anggota DPRD Jupri, Camat Padang Timur Ances Kurniawan, Camat Lubuk Begalung Wilman Mukhtar beserta Tokoh-tokoh masyarakat Kelurahan Parak Gadang Timur.
Pada reses, Helmi Moesim mengatakan, kegiatan ini, merupakan Reses III, mendengar aspirasi masyarakat, yang banyak berkembang itu adalah disektor pendidikan. Dan perlu diperhatikan adalah sarana prasarananya yang paling banyak diinginkan untuk memajukan dalam mencerdaskan dunia pendidikan, untuk masyarakat padang khususnya.
"Terus yang berkembang adalah masalah draenase, draenase memang skala prioritas dan alhamdulillah itu juga menjadi program pemerintah kota yang tertuang di RPJMD yang telah kami sepakati dan telah disahkan antara pemerintah kota bersama dprd," ujar Helmi.
"Terus yang berkembang adalah masalah betonisasi, betonisasi kemungkinan adalah peningkatan, yang tadinya sudah, karena faktor usia sudah ada yang rusak, itu perlu kita tingkatkan, Alhamdulillah," tambahnya.
Ditambakan, saya senang dalam reses ini, karena masyarakat lebih fokus ke dunia pendidikan. Ini yang menarik, karena dalam reses ini lebih dari 12 orang kepala sekolah yang hadir dikecamatan padang timur. Artinya mereka sangat memperhatikan dunia pendidikan yang juga menjadi cita cita pemerintah kota maupun pemerintah pusat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lanjutnya, kalau untuk kesehatan, kalau kita bicara pokir, tahapan pokir tidak ada lagi, ini kita sampaikan merupakan usulan dari anggota dprd , insha allah pemerintah kota akan membuka ruang untu itu, dinas pendidikan dan dinas kesehatan," jelas Helmi lagi.
Disebutnya, Bicara target masyarakat, tentu masyarakat ingin secepatnya. Akan tetapi itu akan kita sesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, dan kita akan turun kemasyarakat, mana yang skala prioritas, itu yang akan kita dahulukan.
"Itu tidak ada kata tawar dalam pendidikan, kalau lantainya berlobang, lotengnya bocor mengakibatkan proses belajar mengajar tidak nyaman tidak berlangsung dengan baik, itu akan berdampak ke dunia pendidikan," tegasnya. (Arman)