Wakil Ketua Gebu Minang, Ibrani, SH. MH


Padang - Falsafah Budaya Adat Minangkabau sangat menarik dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Falsafah yang sangat terkenal dan sudah sering didengar publik "Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah" yang artinya adat bersendi kepada agama, agama bersendi pada Al qur’an.

Dari falsafah tersebut agama yang dimaksud adalah agama Islam dan al qur’an merupakan hukum tertinggi yang mengatur dalam ajaran adat Minangkabau.

Dari makna yang ada tergambar bahwasanya adat dan agama saling bergandeng dan saling sejalan.

Itulah yang membuat Wakil Ketua Gebu Minang, Ibrani, SH.MH menghimbau kepada kaum Milenial untuk belajar Agama dan Adat Minangkabau dalam keseharian.

Ia mengatakan, Kaum Milenial harusnya bisa menjadi tongkat estafet bagi kemajuan dan kelestarian adat Minangkabau.

"Harusnya saat ini yang menjadi penerus atau tongkat untuk kelestarian adat ialah kaum milenial. Kaum milenial sangat diharapkan sebagai penerus. kaum milenial jangan hanya terpaku kepada modernisasi zaman dan meninggalkan adat yang berdasarkan kepada agama, yakninya Al Qur'an dan Sunnah," ujar Ibrani.

"Selain mengajak kaum Milenial, kelembagaan LKAAM Sumbar ini perlu diperkuat dengan hubungan antara Gubernur, Ketua LKAAM dan Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Sumbar yang disebut dengan Tigo Tungku Sajarangan, agar terjalin dengan baik dan bergerak dalam suatu bentuk program, kata Ibrani menabahkan.

Kedepannya, Ibrani yang juga selaku Anggota LKAAM Sumbar ini, juga akan melibatkan Kaum Milenial dalam rangka untuk mensukseskan semua program LKAAM nantinya. (Angga)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top