Padang - Retribusi UPT Terminal Angkutan Barang Koto Lalang untuk tahun 2019 hampir mencapai 200 persen. "Kami dikasih target Rp 407.998.860,- , alhamdulillah sampai hari ini tanggal 28 November 2019 sudah mencapai 196,28 %, dengan artian jumlah uangnya retribusi untuk PAD Rp 800.822.000,-  , jadi target 407.998.860 tadi sudah melebihi," ujar Marjohan Kepala UPT Terminal Angkutan Barang Koto Lalang, kepada ExposSumbar.com, Kamis 28 November 2019.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk berusaha hingga akhir tahun ini pencapaian 200%, sebetulnya ini sudah masuk 200%, karena 407 juta target dan pencapaian sudah 800 juta. Cuma sedikit lagi, dari TAB itulah yang sudah kita lakukan, sedang ditahun 2018 hanya mencapaian 104 persen," katanya.

Terhadap terjadinya kebocoran PAD dari UPT Terminal Angkutan Barang, Marjohan menyebut, sudah berupaya memasukan kendaraan truk ke terminal, kita tidak memungut dipinggir jalan. Namun masih ada juga para oknum supir truk yang masih tidak mau masuk kedalam terminal. 

"Mereka memberi uang retribusi dipinggir jalan, dengan cara melempar uang dijalan, tentu kita tidak kasih karcis. Malahan anggota sering bertengkar dilapangan. Tapi bagaimanalah caranya, tentu harus dipungut juga, kalau tidak diambil, itu uang, jadi tetap juga kita kumpulkan hal seperti itu, namun hal demikian tetap juga kita tetap memasukan ke pencapaian target," ulasnya.

Marjohan berjanji, ia akan berupaya merangkul para supir supir truk angkutan ini. Dan Alhamdulillah, saya mencoba inovasi2 baru. Kita sudah membangun prasarana tempat istirahatnya supir dengan fasilitas kasur tempat tidur beserta kipas angin, sehingga mereka tidak kepanasan dan merasa nyaman.

"Dan untuk keamanan didalam terminal, kita sudah ada memasang cctv, untuk memantau kondisi kendaraaan, karena mobil menginap disini. Sebelum ini, hal itu belum ada saat saya baru ditugaskan di sini dan supir supir truk yang masuk ke Kota Padang sudah banyak memuji tentang situasi pengamanan disini," ungkapnya.

Untuk pencapaian terget, saya melakukan kerjasama dengan Polsek Lubuk Kilangan, kenapa saya lakukan itu, karena dulu kami hanya bisa memungut 200 hingga 250rb perhari. Karena banyak supir supir truk yang tidak mau memasukan kendaraaannya ke dalam terminal.

"Karena mereka tau jalan masuk kepintu gerbang ini jalan nasional yang merupakan wilayah kewenangan polisi. Alhamdulillah sejak dibantu pak kapolsek dan rekan2, ini sangat membantu sekali, dari yang dulu 200 rb hingga 250 rb perhari, sekarang bisa memungut 2 jt setengah perhari," pungkasnya. (Arman)
 
Top