Padang - Penas Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-XVI tahun 2020 yang direncanakan pada tanggal 20 hingga 25 Juni nanti, kita mengharapkan akan didatangi oleh 35 ribu sampai 50 ribu kelompok tani yang ada diseluruh Indonesia. 

"Termasuk negara negara tetangga, seperti, Malaysia, Brunai Darusalam dan Jepang, itu biasanya hadir," Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pangan, Syahrial saat bertemu disebuah hotel kawasan Permindo, Kamis (19/9).

Syahrial menyebutkan, disana nantinya akan ada gelar teknologi. Yang utama sebenarnya memang gelar teknologi. Hal itu yang akan dicapai oleh insan pertanian di Indonesia. Termasuk diluar indonesia sendiri, seperti Malaysia, Brunai Darusalam dan Jepang dan itu akan dipamerkan.

"Kemudian ada seminar seminar siposium untuk memaparkan kepada masyarakat apa apa yang sudah dicapai. Sehingga masyarakat paham dan ada pertanyaan pertanyaan nanti yang perlu dijawab sehingga nanti semuanya klir dan dapat dipahami," ujarnya.

Dijelaskan, menyangkut leding sektor, memang dinas pertanian yang handel. Dinas Pangan sendiri, karena termasuk dalam lingkup kementrian pertanian juga dilibatkan.

" Terutama terlibat nantinya dalam kegiatan pameran, kemudian penyedian tempat seminar dan digelaran teknolginya. Nanti kita dipangan akan menggelar bagaimana kawasan rumah pangan lestari atau singkat KRPL," katanya.

Syahrial menambahkan, nanti kita akan  pamerkan idroponik pemakaian tenaga listrik, kita coba nanti pemakaian tenaga surya/energi matahari. Jadi walaupun jauh dari sumber energi listrik PLN, ada nanti energi surya dari matahari yang dapat dimanfaatkan untuk mengalirkan air ke hidroponik.

Menyangkut seminar, kita nanti akan memfasilitasi ruang ruang yang ada, seperti UNP, hotel-hotel, Unand dan Baiturrahma. Tergantung dari kapasitas orang orang yang akan ikut seminar," sebutnya lagi.

"Untuk penginapan sudah mencukupi dan sudah dilihat oleh daerah yang akan menginap, mulai dari Aceh sampai Irian Jaya. Umumnya mereka puas. Jadi pas mereka datang ke lokasi, yang dilihat sambutan tuan rumah juga cukup ramah dan yang bersangkutan terpuaskan dengan kondisi itu," ungkap Syahrial.

Juga disebutkan, sosialisasi budaya tamu perlu disampaikan kepada kependuduk setempat, terkhusus Irian Jaya. Kebiasaan dan budaya mereka terlalu jauh perbedaannya dengan Sumatera Barat.

Untuk seluruh peserta akan diinapkan dirumah penduduk dengan sewa Rp 125 rb per-orang untuk satu hari. Itu tuan rumah menanggung penginapan, makan 2 kali sehari, makan pagi dan makan malam. Semua dikalikan berapa hari mereka menginap, kalau memakan 10 hari dikali Rp 125 rb sama dengan 1.250.000 perorang dan satu rumah itu dihuni sebanyak 10 orang dengan satu kamarnya berisi 5 orang, berarti jika  menjadi total 12.500.000 satu rumah selama 10 hari," terang Syahrial.

Kemaren ada saran kepada bapak walikota, ada satu daerah yang ditempatkan didaerah, yaitu sungai sapiah yang belum diaspal dan diminta diaspal segera. Sebab nanti mobil masuk pas hari hujan akan terkendala becek dan menyebabkan mobil slip.

Jadi semua sudah oke, tinggal persiapan tiang merek, kemudian dipetakan, kemudian dikirimkan ke daerah yang bersangkutan.

Fungsi Dinas Pangan sendiri adalah penyedian pameran, gelar teknologi, penyedian tempat tempat seminar dan simposium. Dinas Pangan Kota Padang masuk nantinya akan masuk ke kepanitiaan Kota Padang," pungkas Syahrial (Arman)
 
Top