Ketua KPB Kota Padang, Zulkifli |
Padang - Buruknya sistem drainase dibeberapa tempat menjadi salah satu faktor penyebab banjir yang kerap melanda ruas jalan utama saat Kota Padang dilanda hujan deras dengan durasi 2 hingga 4 jam.
Menurut Ketua Komite Peduli Bencana (KPB) Kota Padang Zulkifli, saluran pembuangan air tidak dapat bekerja optimal karena mengalami sedimentasi. Selain itu letaknya yang berada di bawah beton trotoar juga, seperti kerap terjadi di ruas jalan di Jl. Joni Anwar Lapai Nanggalo, Jl. Abdul Muis Padang Timur.
"Penanganan drainase pemerintah kota Padang seperti pembangunan baru, rehab, dan pemeliharaa setiap tahun di Kawasan Permukiman dan jalan utama, namun belum maksimal perkerjaaan nya selain perkerjaan asal jadi tidak melihat kemerengan agar Air lancar turun ke sungai," kata Zulkifli, Jumat (10/1).
Ia menilai, banjir yang merendam sebagian kawasan kota Padang hari initidak semata disebabkan drainase yang buruk. Namun ada faktor penyebab lain seperti curah hujan ekstrem serta air laut sedang pasang. Kondisi ini menyebabkan air yang menggenangi wilayah kota tidak dapat mengalir ke laut.
Zulkifli juga menyayangkan, prilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan, membuang sampah sembarangan sehingga drainase penuh dengan sampah, di perparah lagi hilang nya budaya gotong royong di tengah masyarakat.
Di perparah lagi dengan ulah warga kota yang merampas fasum seperti drainase di tutup mati di depan toko untuk mempelebar tempat usaha air hujan tidak lagi turun ke drainase namun meluber ke jalan raya.
"Untuk itu pemerintah kota Padang perlu menanggulanginya, dengan menyiapkan daerah resapan dilengkapi folder-folder tampungan air, taman, dan sebagainya. Ini harus diperhatikan oleh pemerintah kota Padang kedepannya," pintanya.
Sebelumnya banjir akibat hujan ekstrem Kamis (9/01/2020) kemarin, yang melanda sejumlah titik di wilayah kota Padang. Sebut saja, kelurahan Balai Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan, Komplek Berindo kelurahan Sungai Sapih dan kampung Lapai kecamatan Nanggalo menjadi wilayah terparah yang tergenang banjir.
"Dengan ketinggian air mencapai 80 sampai 100cm. Meski kini air telah surut Namun beberapa relawan KPB terus memantau daerah daerah yang di Genangi Banjir," pungkas Zulkifli yang akrab disapa Sersan ini. (Rel)