Saat penabuhan gendang oleh ketua LKKAM Sumbar, Fauzi Bahar dipencanangan pelajaran keminangkabauan di Balaikota Aia Pacah


Padang - Ketua LKAAM Sumbar, Dr. H.Fauzi Bahar Datuak Nan Sati mengapresiasi pencanangan mata pelajaran keminangkabauan dipendidikan sekolah diKota Padang.

Hal iti diutarakan Fauzi Bahar Datuak Nan Sati usai menghadiri pencanangan mata pelajaran keminangkabauan di halaman Balaikota Aia Pacah, Selasa (19/9/2023) siang.

Disampaikannya, mumpung disini hadir Dinas Pendidikan Sumbar, saya melalui bapak gubernur menghimbau. Selaku ketua LKAAM Sumbar, semua bupati/walikota mencontoh yang dilakukan oleh Walikota Padang.

"Yaitu muatan keminangkabauan yang hari ini dilaunching. Ini adalah suatu upaya dalam rangka susutan dari narkoba, lgbt, pergaulan bebas dan tauran," kata Fuazi Bahar.

Diungkapkan Walikota Padang 2 periode ini, hari ini anak-anak kita keranjingan main gadget, bagaimana mengalihkan mereka. Alihkan itu adalah eksen, merupakan sesuatu kegiatan, sehingga mereka tinggalkan.

"Caranya, kita bakar energinya (kalorinya), jam 8 sebenarnya sudah tidur mereka, orang yang bertanggang itu adalah orang yang tersiksa energinya (kalorinya). Orang kalau bekerja keras pagi, jam 1 itu sudah ngantuk, karena kalorinya terbakar habis," kata Fauzi Bahar.

Disampaikannya, ia juga akan mengusulkan disetiap tiap SD, SMP harus ada sasaran silat, sasaran silat ini masukan kebudayaan, dan saya akan kerja sama dengan bupati/walikota untuk masuk ke sekolah sekolah.

"Juga nantinya kita minta para ninik mamak ini mengajarkan tentang adat bersandikan sarak, sarak bersandikan, sarak mangato adat mamakai, bahwa kebudayaan kita ini kalau habis dalam satu generasi, nanti jangan sampai guru mati kitab terpanggang, kemana dicari lagi kebudayaan kita," kata Fauzi Bahar.

Diungkap Caleg DPR RI ini, tadi tari simarantang ini rasanya sudah 30 tahun kita tidak lihat, ini perlu kita giatkan lagi. Kita perkenalkan kepada generasi lagi, cara yang terbagus itu adalah diperlombakan.

"Dulu Asmaul Husna bergema dikota Padang ini cuma diperlombakan saja, Fauzi Bahar gak hafal asmaul husna malah. Tapi itu kita lombakan, jadi bergairah dia, jadi untuk memaksa orang berlatih, kita adakan perlombaan, adakan kejuaraan, orang akan TC, orang akan berlatih, modalnya cuma bertanding saja," pungkas Fauzi Bahar. (Arman)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top